Jual Ambulance Karoseri Ambulance

Jual Ambulance Karoseri Ambulance
Jual Ambulance Kota Banjar - Jual Ambulance Ciamis - Jual Ambulance Kota Cimahi - Jual Ambulance Purwakarta - Jual Ambulance Depok - Jual Ambulance Bekasi - Jual Ambulance Kota Sukabumi - Jual Ambulance Karawang - Jual Ambulance Pangandaran - Jual Ambulance Banjarnegara - Jual Ambulance Banyumas - Jual Ambulance Batang - Jual Ambulance Boyolali - Jual Ambulance Grobogan - Jual Ambulance Karanganyar - Jual Ambulance Kendal - Jual Ambulance Klaten - Jual Ambulance Kebumen -

Friday, 29 July 2016

AGD Dinkes untuk Program SPGDT ( Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu )

**# 081281818801 Hotline Dealer Penjualan Mobil Ambulans + SPGDT adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari unsur, pelayanan pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan antar Rumah Sakit. Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is life and limb saving, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.
Dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), masyarakat dapat menelpon call center 119 untuk mendapatkan layanan informasi mengenai rumah sakit mana yang paling siap dalam memberikan layanan kedaruratan, advis untuk pertolongan pertama dan menggerakan angkutan gawat darurat ambulan rumah sakit untuk penjempu tan pasien. Petugas call centre adalah dokter dan perawat yang mempunyai kompetensi gawat darurat. SPGDT 119 bertujuan memberikan pertolongan pertama kasus kegawatdaruratan medis, memberikan bantuan rujukan ke Rumah Sakit yang tersedia, mengkoordinasikan pelayanan informasi penanganan medis yang terjadi pada pasien sebelum mendapatkan pelayanan medis di Rumah Sakit.
Salah satu jenis masalah kegawatdaruratan yang dapat menimbulkan kematian mendadak biasanya diakibatkan oleh henti jantung (cardiac arrest), dalam keadaan ini tindakan resusitasi segera sangat diperlukan. Jika tidak segera dilakukan resusitasi dapat menyebabkan kematian atau jika masih sempat tertolong dapat terjadi kecacatan otak permanen. Waktu sangat penting dalam melakukan bantuan hidup dasar.
**Berita ini disiarkan oleh Bagian Hukormas, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (Copy)

No comments:

Post a Comment